Sabtu, 26 November 2011

DEWITAPA ( Desa Wisata Ketahanan Pangan) desa Cireundeu

Pemateri
-          Abah Emen Sunarya yaitu Sesepuh adat di desa Cireundeu
-          Abah Widi
-          Abah Abbas  

Sejarah Rasi menjadi makanan pokok desa Cireundeu
Mulanya, warga Cireundeu mengonsumsi beras seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu warga Kampung Cireundeu di Cimahi, Jawa Barat, tidak lagi menyantap nasi sejak 1924 setelah adanya gagasan mengkonsumsi singkong pada tahun 1918. Hal ini berawal dari kecemasan sesepuh kampung lantaran hasil bumi kerap dirampas pemerintah kolonial dan adanya kekhawtiran akan terjadinya kerawanan pangan melihat masa depan manusia akan semakin banyak, sedangkan lahan untuk sawah akan semakin sedikit, warga lantas mengkonsumsi singkong. Meski awalnya sulit namun sekarang Mereka terbiasa mengkonsumsi beras singkong dan menjadikannya sebagai makanan pokok yang dikenal dengan sebutan beras Rasi. Rasi adalah Beras Singkong atau Nasi Singkong yang bahan dasarnya berasal dari ampas singkong atau biasa disebut Ongkok.

Pembuatan Rasi
Rasi dibuat dengan cara mengupas lalu memotong-motong umbi singkong, Potongan tersebut dibilas dengan air sebanyak 3 kali untuk menghilangkan zat asam sianida yang bersifat racun. Selanjutnya singkong tersebut diparut. Parutan diperas, kemudian airnya didiamkan semalam hingga menggumpal membentuk aci. Selanjutnya aci-nya dipisahkan untuk dijual lagi sebagai kanji dan gaplek. Ampasnya yang masih menyisakan sedikit sari singkonglah yang dijadikan rasi. Setelah ampas itu dikeringkan, kemudian ditumbuk sampai halus. Dalam kondisi seperti ini, rasi bisa disimpan sampai tiga tahun. Saat hendak dihidangkan, tinggal dicampur air dingin sehingga membentuk gumpalan-gumpalan mirip butiran beras, lalu dikukus .

Nilai ekonomis singkong
Dari 100 kg singkong diperoleh 35 kg aci dan 15 kg ampas yang masih sedikit mengandung acid dan kulitnya juga dapat dijadikan dendeng. Disamping itu Kelebihannya yakni proses pengolahannya lebih cepat, harganya jauh lebih ekonomis, memiliki sisi fungsional yang baik yang dikatakan salah satunya dapat mencegah penyakit diabetes melitus, serta lebih cepat terasa kenyang dan daya tahannya 4 jam lebih lama dibandingkan dengaan nasi dari padi sehingga cukup baik untuk kesehatan. Kini, tepung rasi tidak melulu sebagai pengganti nasi. Olahannya juga dapat  berupa awug (kukusan tepung singkong dengan gula merah), katimus bahkan egg roll, kue lidah kucing, dan kue kering.

Budidaya tanaman singkong desa Cireundeu
Budidaya tanaman singkong di desa Cireundeu sama halnya dengan budidaya singkong pada umumnya hanya saja budidaya di desa tersebut tidak diberlakukan penggunaan pupuk kimia tetapi menggunakan pupuk kandang yang dihsilkan dari ternak penduduk setempat.. Singkong dibudidayakan sepanjang tahun di Cirendeu sehingga tidak ada musim panen raya.

Keberlanjutan rasi sebagai makanan pokok desa Cireundeu
Salah satu memepengaruhi konsumsi singkong berkelanjutan hingga saat ini yaitu disamping sebuah tradisi adat yang tidak bisa dilanggar, adanya pembanguna pola pikir masyarakat setempat dimana dengan cara memberitahukan kepada masyarakat desa bahwa lokasi desa cireundeu yang berada di lereng gunung  tidak bagus untuk menanam padi sehigga masyarakat memiliki kesadaraan bahwa menanam singkong jauh lebih baik.

Pintu masuk desa Cireundeu


kekhasan masyrakat desa Cireundeu


wawancara dengan abah Emen sunarya (kanan), abah Abbas dan abah Widi

*161111



Tidak ada komentar:

Posting Komentar